BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu
kewajiban, karena iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu
yang ke 4. Iman kepada Rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas
kedatangan Rasul,mulai dari Rasul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rasul
terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan Rasul
sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu
mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian
disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu,kita sebagai
seorang muslim,wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul utusan Allah
sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh
Rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul
maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat.
Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui
tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan
pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani
atau di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib
mempelajari, memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu
akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita.
1.2
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka timbulah
berbagai masalah yang dapat di identifikasikan, yaitu sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dari iman kepada Rasul-Rasul Allah ?
2.
Bagaimana
cara kita beriman kepada Rasul Allah ?
3.
Siapa saja
Rasul yang wajib kita ketahui dan sejarah singkatnya ?
4.
Apa sajakah
tugas para Rasul ?
5.
Apa hikmah
beriman kepada Rasul Allah ?
6.
Bagaimana
cara kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari ?
1.3
Pembatasaan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian
ini dibatasi hanya pada pengertian,pemahaman, serta penerapan tentang Iman
Kepada Rasul-Rasul Allah di dalam kehidupan sehari-hari.
1.4
Tujuan Penelitian
Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui apa pengertian iman kepada Rasul.
2.
Untuk
mengetahui cara kita beriman kepada Rasul Allah.
3.
Untuk
mengetahui jumlah Rasul yang wajib kita
ketahui beserta sejarah singkatnya.
4.
Untuk
mengetahui tugas dari para Rasul Allah.
5.
Untuk
mengetahui hikmah dari beriman kepada Rasul Allah
6.
Untuk
mengetahui bagaimanakah cara kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil yang
diperoleh dari diskusi ini diharapkan :
1.
Kita dapat
mengetahui tentang pengertian iman kepada rasul-rasul allah.
2.
Kita dapat
mengetahui bagaimana cara kita beriman kepada rasul allah.
3.
Kita dapat
mengetahui jumlah rasul beserta sejarah
singkatnya.
4.
Kita dapat mengetahui
tugas dari rasul-rasul allah.
5.
Kita dapat
mengetahui hikmah dari beriman kepada Rasul Allah
6.
Kita dapat
mengetahui agar kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan kita
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Iman Kepada Rasul-rasul
Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul
ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang
telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi, Rasul adalah orang
yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia
kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk menetapkan
(menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya.
2.2
Cara Beriman Kepada Rasul Allah
Cara kita beriman kepada Rasul Allah adalah dengan cara meneladani seluruh
aspek kehidupan Rasulullah, misalnya:
A. Dalam ibadahnya; diwujudkan dalam bentuk ketundukan dalam menjalankan dan
memelihara salat sesuai dengan tuntunan beliau. Beliau bersabda:
صَلُّوْا كَمَا رَاَيْتُمُوْنِى اُصَلِّى
Salatlah kalian sebagaimana aku salat. (H.R. Bukhari)
B.
Dalam tatacara
berpakaian yang menutup aurat, sopan, bersih dan indah, makan makanan yang
halal, bersih dan bergizi, makan tidak sampai kenyang, tidak makan kecuali
setelah dalam keadaan lapar.
C.
Dalam berkeluarga, misalnya sebagai seorang
suami yang harus melindungi, mencintai dan menyayangi keluarganya. Beliau
bersabda:
حُبِّبَ اِلَيَّ مِنْ دُنْيَاكُمْ ثَلاَثٌ : اَلطِّيْبُ وَالنِّسَاءُ وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ (رَوَاهُ النّسَائِ)
Telah ditanamkan padaku di dunia ini tiga perkara: rasa cinta kepada
wanita, wewangian, serta dijadikan mataku sejuk terhadap salat. (H.R. an-Nasai)
D.
Sebagai
pemimpin umat, Beliau lebih mendahulukan kepentingan umatnya daripada
kepentingan pribadinya; Beliau bukan tipe manusia individualistik yang hanya
memikirkan dirinya sendiri.
E.
Sebagai anggota
masyarakat, Beliau bukan manusia yang suka berdiam diri di rumah seraya
memisahkan diri dengan masyarakat sekitar, tetapi selalu berinteraksi dengan
semua lapisan masyarakat dan sering mengunjungi rumah-rumah para sahabatnya
2.3
Para Rasul-Rasul Allah Beserta
Nabi-Nabi-Nya
Rasul-Rasul yang pernah diutus oleh Allah swt. adalah mereka dari golongan
laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul
yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para
rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.
عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًا اَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa
jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan
di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang
besar." (H.R. Ahmad).
Berdasarkan hadis di atas jumlah nabi dan rasul ada 124.000 orang,
diantaranya ada 315 orang yang diangkat Allah swt. menjadi rasul. Diantara 315
orang nabi dan rasul itu, ada 25 orang yang nama dan sejarahnya tercantum dalam
Al Quran dan mereka inilah yang wajib kita ketahui, yaitu:
1.
Adam AS.
bergelar Abu al-Basyar (Bapak semua manusia) atau manusia pertama yang Allah swt.
ciptakan, tanpa Bapak dan tanpa Ibu, terjadi atas perkenanNya “ Kun Fayakun”
artinya “ Jadilah ! , maka terjelmalah Adam.”Usia nabi Adam mencapai 1000
tahun.
2.
Idris AS.
adalah keturunan ke 6 dari nabi Adam. Beliau diangkat menjadi Rasul setelah
berusia 82 tahun. Dilahirkan dan dibesarkan di sebuah daerah bernama Babilonia.
Beliau berguru kepada nabi Syits AS.
3.
Nuh AS. adalah
keturunan yang ke 10 dari nabi Adam. Usianya mencapai 950 tahun. Umat beliau
yang membangkang ditenggelamkan oleh Allah swt. dalam banjir yang dahsyat.
Sedangkan beliau dan umatnya diselamatkan oleh Allah swt. karena naik bahtera
yang sudah beliau persiapkan atas petunjuk Allah swt.
4.
Hud AS. adalah
seorang rasul yang diutus kepada bangsa ‘Ad yang menempati daerah Ahqaf,
terletak diantara Yaman dan Aman (Yordania) sampai Hadramaut dan Asy-Syajar,
yang termasuk wilayah Saudi Arabia.
5.
Shaleh
AS.Beliau masih keturunan nabi Nuh AS. diutus untuk bangsa Tsamud, menempati
daerah Hadramaut, yaitu daratan yang terletak antara Yaman dan Syam (Syiria).
Kaum Tsamud sebenarnya masih keturunan kaum ‘Ad.
6.
Ibrahim AS.
putra Azar si pembuat patung berhala. Dilahirkan di Babilonia, yaitu daerah
yang terletak antara sungai Eufrat dan Tigris. Sekarang termasuk wilayah Irak.
Beliau berseteru dengan raja Namrud, sehingga beliau dibakarnya dalam api yang
sangat dahsyat, tetapi Nabi Ibrahim tidak mempan dibakar, karena diselamatkan
Allah swt. Beliau juga dikenal sebagai Abul Anbiya (bapaknya para nabi), karena
anak cucunya banyak yang menjadi nabi dan rasul. Syari’at beliau banyak
diamalkan oleh Nabi Muhammad saw. antara lain dalam ibadah haji dan Ibadah
Qurban, termasuk khitan.
7.
Luth AS. Beliau
keponakan nabi Ibrahim, dan beliau banyak belajar agama dari nabi Ibrahim.
Diutus oleh Allah swt. kepada kaum Sodom, bagian dari wilayah Yordania. Kaum
nabi Luth dihancurkan oleh Allah swt. dengan diturunkan hujan batu bercampur
api karena kedurhakaannya kepada Allah swt, terutama karena perilaku mereka
yang suka mensodomi kaum laki-laki.
8.
Ismail AS.
adalah putra nabi Ibrahim AS. bersama ayahnya membangun (merenovasi) Ka’bah
yang menjadi kiblat umat Islam. Beliau adalah seorang anak yang dikurbankan
oleh ayahnya Ibrahim, sehingga menjadi dasar pensyari’atan ibadah Qurban bagi
umat Islam.
9.
Nabi Ishak AS.
putra Nabi Ibrahim dari isterinya, Sarah. Jadi nabi Ismail dengan nabi Ishak
adalah saudara sebapak, berlainan ibu.
10. Ya’qub AS. adalah putra Ishaq AS. Beliaulah yang menurunkan 12 keturunan
yang dikenal dalam Al Quran dengan sebutan al Asbath, diantaranya adalah nabi
Yusuf yang kelak akan menjadi raja dan rasul Allah swt.
11. Yusuf AS putra nabi Ya’qub AS.Beliaulah nabi yang dikisahkan dalam al Quran
sebagai seorang yang mempunyai paras yang tampan, sehingga semua wanita bisa
tergila-gila melihat ketampanannya, termasuk Zulaiha isteri seorang pembesar
Mesir (bacalah kisahnya dalam Q.S. surah yusuf).
12. Ayyub AS. adalah putra Ish . Ish adalah saudara kandung Nabi Ya’qub AS.
berarti paman nabi Yusuf AS. Jadi nabi Ayyub dan nabi Yusuf adalah saudara
sepupu. Nabi Ayyub digambarkan dalam Al Quran sebagai orang yang sangat sabar.
Beliau diuji oleh Allah swt. dengan penyakit kulit yang sangat dahsyat, tetapi
tetap bersabar dalam beribadah kepada Allah swt. (bacalah kembali kisahnya)
13. Dzulkifli AS. putra nabi Ayyub AS. Nama aslinya adalah Basyar yang diutus
sesudah Ayyub, dan Allah memberi nama Dzulkifli karena ia senantiasa melakukan
ketaatan dan memeliharanya secara berkelanjutan
14. Syu’aib masih keturunan nabi Ibrahim. Beliau tinggal di daerah Madyan,
suatu perkampungan di daerah Mi’an yang terletak antara syam dan hijaz dekat
danau luth. Mereka adalah keturunan Madyan ibnu Ibrahim a.s.
15. Yunus AS adalah keturunan Ibrahim melalui Bunyamin, saudara kandung Yusuf
putra nabi Ya’qub. Beliau diutus ke wilayah Ninive, daerah Irak. Dalam
sejarahnya beliau pernah ditelan ikan hiu selama 3 hari tiga malam didalam
perutnya, kemudian diselamatkan oleh Allah swt.
16. Musa AS. adalah masih keturunan nabi Ya’qub. Beliau diutus kepada Bani
Israil. Beliau diberi kitab suci Taurat oleh Allah swt.
17. Harun AS. adalah saudara nabi Musa AS. Yang sama-sama berdakwah di kalangan Bani Israil di Mesir.
18. Dawud AS.adalah seorang panglima perang bani Israil yang diangkat menjadi
nabi dan rasul oleh Allah swt, diberikan kitab suci yaitu Zabur. Beliau punya
kemampuan melunakkan besi, suka tirakat, yaitu puasa dalam waktu yang lama.
Caranya dengan berselang-seling, sehari puasa, sehari tidak.
19. Sulaiman AS. adalah putra Dawud. Beliau juga terkenal sebagai seorang raja
yang kaya raya dan mampu berkomunikasi dengan binatang (bisa bahasa binatang).
20. Ilyas AS. adalah keturunan Nabi Harun AS. diutus kepada Bani Israil.
Tepatnya di wilayah seputar sungai Yordan.
21. Ilyasa AS. berdakwah bersama nabi Ilyas kepada bani Israil. Meskipun umurnya tidak sama, Nabi Ilyas sudah tua, sedangkan nabi Ilyasa
masih muda. Tapi keduanya saling bahu membahu berdakwah di kalangan Bani
Israil.
22. Zakaria AS. seorang nabi yang dikenal sebagai pengasuh dan pembimbing Siti
Maryam di Baitul Maqdis, wanita suci yang kelak melahirkan seorang nabi, yaitu
Isa AS.
23. Yahya AS. adalah putra Zakaria. Kelahirannya merupakan keajaiban, karena
terlahir dari seorang ibu dan ayah (nabi Zakaria) yang saat itu sudah tua
renta, yang secara lahiriyah tidak mungkin lagi bisa melahirkan seorang anak.
24. Isa AS. adalah seorang nabi yang lahir dari seorang wanita suci, Siti
Maryam. Ia lahir atas kehendak Allah swt, tanpa seorang bapak. Beliau diutus
oleh Allah swt. kepada umat Bani Israil dengan membawa kitab Injil. Beliaulah
yang dianggap sebagai Yesus Kristus oleh umat Kristen.
25. Muhammad saw. putra Abdullah, lahir dalam keadaan Yatim di tengah-tengah
masyarakat Arab jahiliyah. Beliau adalah nabi terakhir yang diberi wahyu Al
Quran yang merupakan kitab suci terakhir pula.
2.4
Tugas Para Rasul
Tugas pokok para rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang mereka terima
dari Allah swt. kepada umatnya. Tugas ini sungguh sangat berat, tidak jarang
mereka mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia.
Karena begitu berat tugas mereka, maka Allah swt. memberikan keistimewaan yang
luar biasa yaitu berupa mukjizat.
Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang dimiliki para
nabi atau rasul atas izin Allah swt. untuk membuktikan kebenaran kenabian dan
kerasulannya, dan sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentang
atau tidak mau menerima ajaran yang dibawakannya.
Adapun tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut:
1.
Mengajarkan
aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat manusia bahwa:
a)
Allah adalah
Dzat Yang Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang harus disembah (tauhid
ubudiyah).
b)
Allah adalah
maha pencipta, pencipta alam semesta dan segala isinya serta mengurusi,
mengawasi dan mengaturnya dengan sendirinya (tauhid rububiyah)
c)
Allah adalah
dzat yang pantas dijadikan Tuhan, sembahan manusia (tauhid uluhiyah)
d)
Allah mempunyai
sifat-sifat yang berbeda dengan makhluqNya (tauhid sifatiyah)
2.
Mengajarkan
kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau beribadah kepada Allah swt.
Ibadah kepada Allah swt. sudah dicontohkan dengan pasti oleh para rasul, tidak
boleh dibikin-bikin atau direkayasa. Ibadah dalam hal ini adalah ibadah mahdhah
seperti salat, puasa dan sebagainya. Menambah-nambah, merekayasa atau
menyimpang dari apa yang telah dicontohkan oleh rasul termasuk kategori
“bid’ah,” dan bid’ah adalah kesesatan.
3.
Menjelaskan
hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-hal yang dilarang dan
mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah swt.
4.
Memberikan
contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat yang
utama seperti berkata benar, dapat dipercaya, menepati janji, sopan kepada
sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
5.
Menyampaikan
kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan yang
digariskan Allah swt.
6.
Memberikan
kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan taat kepada
perintah Allah swt. dan rasulNya bahwa mereka akan mendapatkan balasan surga,
sebagai puncak kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya mereka membawa kabar
derita bagi umat manusia yang berbuat zalim (aniaya) baik terhadap Allah swt,
terhadap manusia atau terhadap makhluq lain, bahwa mereka akan dibalas dengan
neraka, suatu puncak penderitaan yang tak terhingga. (Q.S. al
Bayyinah: 6-8)
Tugas-tugas rasul di atas, ditegaskan secara singkat oleh nabi Muhammad
saw.dalam sabdanya sebagai berikut:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص م
: إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُِتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ
(رَوَاهُ أَحْمَد بن حَنْبَل)
Dari Abi Hurairah r.a. ia
berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlaq yang mulia. (H.R. Ahmad bin Hanbal)
2.5
Tanda-tanda
Beriman Kepada Rasul ALLAH SWT
Diantara tnda-tanda berimankepada allahadalah sebagai berikut:
1.
Teguh
keimanannya kepada allah SWT
Ketaatan kepada rasul adalah bukti keimanan kepada allh SWT. Banyak
ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh kita untu taat kepada ALLAH besertarasulnya,
yaitu diantaranya An nisa:59, ali imran: 32, dan muhammad: 33.
2.
Meyakini
kebenaran yang dibawa ara rasul.
Kebenaran yang dibawa rasul tidak lain adalah wahyu ALLAH baik yang berupa
al-qur’an maupun hadits-haditsnya. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran
wahyu-wahyu ALLAH apabila terlebih dahulu beriman kepada rasul allah yaitu
rasul yang membawa wahyu. Mustahil ada orang yang langsung percaya apa yang
dibawa seseorang jika tidak terlebih dahulu mmepercayai si pembawa.
3.
Tidak
membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan rasul yanglain.
Seorang mukmin di tuntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah
diutus oleh allah SWT, seperti yang digambarkan oleh alllah SWT dalam surah
al-baqarah: 285.
4.
Menjadian para
rasul sebagai uswatun hasanah.
Sebelum menerima wahyu dar allah SWT, rasul adalah orang-orang yang
terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku bagi orang-orang
di lingkungannya. Setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan
lagi karena mereka selalu mendapatkan bimbingan dari ALLAH SWT
5.
Meyakini bahwa
rasul-rasul allah sebagai rahmat bagi alam semesta.
Setiap rasul yang diutus oleh allah SWT pasti membawa rahmat bagi setiap
umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan mmebawa wahyu dari allah adalah bukti
kasih sayang allah kepada umat manusia.
6.
Meyakini bahwa
nabi muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir.
7.
Mencintai nabi
muhammad SAW.
2.6
Fungsi Iman kepada Rasul Allah Swt
Iman kepada Rasul Allah swt. Mengandung empat unsur yang merupakan
tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada Rasul-rasul Allah swt,
yaitu:
1.
Mengimani bahwa
risalah mereka benar-benar dari Allah swt. Barang siapa yang mengingkari mereka
walaupun hanya salah seorang Rasul, maka dianggap kafir.
Firman Allah dalam Qs:Asy-Syura:105.”Kaum Nuh telah mendustakan para
Rasul.”(Qs: Asy-syura:105).
2.
Mengimani Rasul
yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Firman Allah dalam Qs:Al-mu-min:78.” Dan sesungguhnya telah Kami utus
beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan
kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan
kepadamu.”(Qs: Al-mu-min:78).
3.
Membenarkan
berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah swt.
4.
Mengamalkan
syariat-syariat mereka yang diutus Allah swt, kepada kita
Firman Allah dalam Qs:An-nissa:65.”Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkatra yang meeka
perselisihakan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan
terhadapm putusan yang kamu berikan dan meeka menerima dengan sepenuhnya
.”(Qs:An-nisa:65).
2.7
Meneladani Sifat-sifat Rasulullah SAW.
1.
Meneladani
Sifat Siddiq
Untuk menel;adani sifat siddiq, dalam kehidupan sehari-hari dapat
diusahakan dengan cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara
dengan siapa pun. Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw,
selama hidupnya tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun
terhadap musuhnya.
2.
Meneladani
Sifat Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya melakukanb sesuatu
sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu dikerjaan dengan baik
dan benar.
3.
Meneladani
Sifat Fatanah
Fatanah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah yang diberikan
kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula yang tidak
cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara
bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.
4.
Meneladani
Sifat Tablig
Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia termasuk salah satu
upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan mencegah
kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko. Keberanian
melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut
dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua
dilakuakan semata-mata karena perintah Allah swt.
2.8
Rasul Ulul Azmi
Rasul ulul azmi adalah rasul allah yang memiliki kesabaran dan ketabahan
yang luar biasa dalam menyampaikan rsalah kepada umatnya.
Berikut adalah rasul-rasul ulul azmi diantaranya:
1)
Nabi nuh AS
2)
Nabi ibrahim AS
3)
Nabi musa AS
4)
Nabi isa AS
5)
Nabi Muhammmad
SAW
2.9
Hikmah Beriman Kepada Rasul
Beriman kepada rasul memiliki hikmah yang sangat baik bagi kehidupan
kita,baik dalam kehidupan secara pribadi maupun dalam kehidupan
bermasyarakat.Adapun hikmah-hikmah dengan kita beriman kepada rasul allah,
antara lain :
1)
Dengan beriman
kepada Rasul kita memiliki seorang teladan yang baik. Rasul merupakan suri
teladan yang baik bagi umat manusia.
2)
Dengan beriman
kepada rasul allah kita mendapat bimbingan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan
umat manusia secara pribadi, dalam keluarga maupun dalam masyarakat luas.
3)
Dengan beriman
kepada Rasul allah kita dapat mengetahui dan mencontoh tentang cara membentuk
masyarakat yang adil, makmur, dan saling menghormati. Semua manusia pasti mengharapkan
kehidupan masyarakat yang adil, makmur, dan saling menghormati, hal ini telah
dicontohkan oleh Rasulullah saw, ketika membina masyarakat yang damai walaupun
berbeda suku dan agama.
4)
Dengan beriman
kepada Rasul allah kita memiliki petunjuk dalam rangka meraih kebahagiaan, baik
ketika di dunia maupun ketika di akhirat kelak. Manusia yang cenderung
mengedepankan kekuatan akalnya maka kehidupan setelah mati tidak mampu
menjamahnya sehingga kedatangan Rasul-rasul allah menjelaskan tentang hal
tersebut.
2.10
Nilai-nilai Yang Harus
Diaplikasikan Dalam Kehidupan Sehari-hari
a)
Istiqamah dalam
menjalankan syari’at agama.
b)
Tabah dan sabar
dalam menghadapi musibah.
c)
Selalu optimis
dan tidak pernah putus asa.
d)
Peduli terhadap
kaum dhu’afa.
e)
Selalu
melaksanakan ibadah-ibadah sunah.
f)
Tidak
membeda-bedakan para rasul-rasul allah.
g)
Meyakini isi
kitab-kitab yang dibawa oleh para rasul.
h)
Meyakini para
rasul memiliki sifat-sifat terpuji.
i)
Menjadikan
rasul sebagai suri tauladan yang baik.
j)
Memupuk rasa
cinta terhadap rasul.
k)
Berusaha
menjadi seseorang yang memiliki sifat seperti rasul, yaitu sidik, amanah,
tablig, dan fatonah.
l)
Toleransi dalam
kehidupan beragama, terhadap orang yang berbeda agama dengan kita.
m)
Menyiapkan
bekal hidup untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui
oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah
berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh
Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara
manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu
yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah merupakan hal yang sangat berharga
dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat
bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di
dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam,
memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman
kepada rasul-rasul allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap
harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.
3.2
Saran
Diskusi mengenai pembahasan ini merupakan awal
yang masih sederhana sehingga ada beberapa hal yang disarankan, antara lain :
1)
Masyarakat
harus mengetahui dan memahami mengenai pengertian iman kepada Rasul Allah
secara dalam.
2)
Pemerintah
harus lebih menambah waktu jam pelajaran mengenai materi tersebut di dalam
kalangan pelajar agar mereka mampu memahami lebih dalam, luas, serta terarah
nantinya.
3)
Masyarakat
Harus mampu menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan
contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul allah.
4)
Kepada siswa
dan siswi diharapkan mampu mempelajari tentang materi Beriman kepada
Rasul-rasul allah secara intensif dan lebih luas.
5)
Diharapkan
ada peneliti yang mampu melengkapi kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://islamicpwr.blogspot.com/2012/10/iman-kepada-rasul-allah.html